![]() |
menyusun puzzle |
Mungkin dia bosan, karena saya pun demikian, salah saya belum punya konsep dan properti yang pas untuk mengenalkan bentuk pada Izza, jadi sedikit berantakan. Tiba-tiba dia megambil puzzle dari rak buku yang memang sengaja saya taruh pada posisi bawah agar mudah untuk dijangkau. Ini salah satu tips saya agar anak familiar dengan buku atau mainan, taruhlah barang-barang tersebut yang mudah dijangkau dan diambil olehnya. Jangan malah taruh di tempat yang sulit dijangkau atau tertutup rapat. Berantakan? Tenang, saja bisa dibereskan. Kami punya 4 macam puzzle yaitu, hewan, buah, angka dan bentuk, dan huruf. Untuk puzzle huruf saya simpan dulu karena bentukny ayang kecil-kecil dan memang belum saatnya untuk mengenalkan. Puzzle angka juga sebelumnya saya simpan karena dia belum begitu tertarik, untuk tantangan game level ini, puzzle angka dan bentuk keluar lagi. Dari 3 puzzle yang saya keluarkan, puzzle angka dan bentuk memang paling tidak diminati oleh Izza, biasanya hanya dibongkar lalu dibiarkan saja. Kali ini saya coba trik lagu “Wheels on The Bus”, saya memintanya untuk mencari bentuk round/lingkaran sambil menyanyi. Berhasil! Memang harus penuh dengan trik saat bermain dengan batita, hehe. Sayangnya adegan kami tidak terdokumentasi karena ponsel sedang dicharge dan baru sempat pegang ponsel saat Izza sudah beralih pada puzzle lainnya.
Sorenya saat menunggu waktu mandi, kami bermain dengan mainan kayu yaitu wire maze game mini. Selain untuk melatih montessori juga mengajak Izza berhitung dan mengenal warna. Satu mainan tapi beragam fungsi, memang harus seperti itu, karena mainan anak tak perlu mahal yang penting penuh dengan manfaat. Seperti video di atas, saya mengajak Izza untuk tebak warna dan berhitung. Untuk tebak warna saya masih konsisten dengan dua bahasa dalam mengajrkannya, tergantung suku kata dan bagaimana respon Izza. Entah ini benar atau tidak, tapi saya tetap mengajarkan dalam bahasa Indonesia juga. Permainan sederhana tapi menyenangkan sekaligus belajar benar-benar mengubah cara pandang saya terhadap matematika yang dulunya hanya seputar hitungan yang rumit. Matematika memang benar ada di sekitar kita, hal yang sederhana seperti menghitung kue bisa menjadi sarana belajar yang asyik.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar Anda ^^